NVR (Network Video Recorder) dapat diretas melalui berbagai metode yang mengeksploitasi kelemahan dalam konfigurasi, perangkat lunak, atau keamanan jaringan. Berikut adalah beberapa cara umum NVR bisa diretas dan langkah-langkah yang bisa diambil untuk mencegahnya:
Cara-cara Umum NVR Bisa Diretas
Kredensial Default yang Tidak Diubah:
- Banyak NVR yang masih menggunakan nama pengguna dan kata sandi default yang mudah ditebak, seperti "admin/admin". Penyerang dapat dengan mudah masuk menggunakan kredensial ini.
Kelemahan Firmware:
- Firmware yang ketinggalan zaman atau rentan terhadap eksploitasi. Penyerang bisa memanfaatkan kerentanan yang diketahui di versi firmware tertentu.
Port Terbuka:
- Port yang tidak aman dibuka di router untuk mengakses NVR dari luar jaringan. Ini bisa memberi penyerang akses langsung ke NVR.
Layanan Tidak Aman yang Aktif:
- Layanan seperti Telnet atau FTP yang tidak dienkripsi bisa digunakan penyerang untuk mendapatkan akses.
Man-in-the-Middle Attacks:
- Komunikasi antara kamera dan NVR atau antara NVR dan pengguna bisa dicegat jika tidak dienkripsi, memungkinkan penyerang untuk menyadap atau mengubah data.
Koneksi Internet yang Tidak Aman:
- NVR yang diakses melalui internet tanpa menggunakan metode aman seperti VPN dapat menjadi target penyerang.
Scripting dan Malware:
- NVR bisa menjadi sasaran serangan malware atau skrip berbahaya yang dapat memberikan akses jarak jauh kepada penyerang.
Langkah-langkah Pencegahan
Ubah Kredensial Default:
- Segera ubah nama pengguna dan kata sandi default setelah pemasangan. Gunakan kata sandi yang kuat dan unik.
Perbarui Firmware Secara Teratur:
- Periksa pembaruan firmware secara berkala dan segera lakukan update untuk menutup kerentanan yang diketahui.
Konfigurasi Port yang Aman:
- Hindari membuka port yang tidak perlu. Gunakan port forwarding dengan hati-hati dan hanya jika diperlukan. Pertimbangkan untuk menggunakan VPN untuk akses jarak jauh.
Nonaktifkan Layanan Tidak Aman:
- Matikan layanan seperti Telnet dan FTP jika tidak diperlukan. Gunakan protokol yang aman seperti SFTP atau HTTPS.
Aktifkan Enkripsi:
- Pastikan komunikasi antara NVR dan kamera serta antara NVR dan pengguna dienkripsi menggunakan SSL/TLS.
Gunakan Firewall dan IDS/IPS:
- Implementasikan firewall untuk membatasi akses ke NVR hanya dari IP yang terpercaya. Gunakan sistem deteksi dan pencegahan intrusi (IDS/IPS) untuk memantau dan mengamankan jaringan.
Pisahkan Jaringan:
- Pisahkan jaringan kamera dan NVR dari jaringan utama menggunakan VLAN atau subnet yang berbeda untuk membatasi dampak jika terjadi serangan.
Monitor Log dan Aktivitas:
- Secara rutin periksa log akses dan aktivitas pada NVR untuk mendeteksi aktivitas yang mencurigakan sejak dini.
Edukasi Pengguna:
- Pastikan semua pengguna memahami pentingnya keamanan siber, penggunaan kata sandi yang kuat, dan cara mengenali aktivitas mencurigakan.
Dengan memahami cara-cara NVR bisa diretas dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, Anda dapat secara signifikan meningkatkan keamanan NVR dan jaringan Anda secara keseluruhan.
0 Komentar
❌ It is forbidden to copy and re-upload this Conten Text, Image, video recording ❌
➤ For Copyright Issues, business cooperation (including media & advertising) please contact : ✉ hcid.org@gmail.com
✉ Copyright@hcid.org