Domain Name System (DNS) terdiri dari beberapa jenis server dan catatan yang masing-masing memainkan peran penting dalam menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP dan mengelola informasi terkait. Berikut adalah beberapa jenis utama dari DNS dan komponen terkait:
1. Jenis Server DNS
Root DNS Servers
- Fungsi: Mengelola informasi tentang server TLD (Top-Level Domain) dan menyediakan petunjuk untuk menemukan server DNS yang lebih spesifik.
- Jumlah: Ada 13 kelompok root servers yang terdistribusi secara global.
TLD (Top-Level Domain) DNS Servers
- Fungsi: Mengelola catatan DNS untuk domain tingkat atas seperti
.com
,.org
,.net
, dan juga ccTLD seperti.id
(Indonesia),.uk
(Inggris). - Contoh: Server DNS untuk domain
.com
atau.org
.
- Fungsi: Mengelola catatan DNS untuk domain tingkat atas seperti
Authoritative DNS Servers
- Fungsi: Menyimpan catatan DNS untuk domain tertentu dan menyediakan jawaban definitif untuk permintaan DNS.
- Contoh: Server DNS yang menyimpan catatan untuk
example.com
.
Recursive (Resolver) DNS Servers
- Fungsi: Menerima permintaan DNS dari klien, melakukan pencarian yang diperlukan, dan mengembalikan hasil kepada klien. Biasanya disediakan oleh ISP atau perusahaan.
- Contoh: DNS resolver di ISP Anda yang mencari alamat IP untuk
www.example.com
.
Caching DNS Servers
- Fungsi: Menyimpan hasil pencarian DNS untuk mempercepat permintaan di masa depan dan mengurangi beban pada server DNS.
- Contoh: DNS resolver yang menyimpan informasi tentang domain yang sering diakses.
2. Jenis Catatan DNS
A Record (Address Record)
- Fungsi: Menghubungkan nama domain dengan alamat IP versi 4 (IPv4).
- Contoh:
example.com
->192.0.2.1
.
AAAA Record
- Fungsi: Menghubungkan nama domain dengan alamat IP versi 6 (IPv6).
- Contoh:
example.com
->2001:db8::1
.
CNAME Record (Canonical Name Record)
- Fungsi: Mengarahkan satu nama domain ke nama domain lainnya. Digunakan untuk alias.
- Contoh:
www.example.com
->example.com
.
MX Record (Mail Exchange Record)
- Fungsi: Menentukan server email yang menangani email untuk domain tersebut.
- Contoh:
example.com
->mail.example.com
.
TXT Record (Text Record)
- Fungsi: Menyimpan informasi teks yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan seperti verifikasi domain dan SPF (Sender Policy Framework).
- Contoh:
example.com
->v=spf1 include:_spf.google.com ~all
.
NS Record (Name Server Record)
- Fungsi: Menunjukkan server DNS yang bertanggung jawab untuk domain tersebut.
- Contoh:
example.com
->ns1.example.com
.
SOA Record (Start of Authority Record)
- Fungsi: Menyediakan informasi tentang domain seperti server DNS yang berwenang, email administrator, dan informasi lainnya.
- Contoh:
example.com
->ns1.example.com
(contact: admin@example.com).
SRV Record (Service Record)
- Fungsi: Menyediakan informasi tentang layanan yang tersedia untuk domain, seperti lokasi server untuk layanan tertentu.
- Contoh:
_sip._tcp.example.com
->sipserver.example.com
.
PTR Record (Pointer Record)
- Fungsi: Menghubungkan alamat IP ke nama domain (reverse DNS lookup).
- Contoh:
192.0.2.1
->example.com
.
Kesimpulan
DNS terdiri dari berbagai jenis server dan catatan yang bekerja sama untuk menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP dan mengelola informasi terkait. Setiap jenis server dan catatan memiliki perannya masing-masing dalam memastikan akses yang efisien dan akurat ke sumber daya di internet. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau ingin menjelajahi topik tertentu tentang DNS, beri tahu saya!
0 Komentar
❌ It is forbidden to copy and re-upload this Conten Text, Image, video recording ❌
➤ For Copyright Issues, business cooperation (including media & advertising) please contact : ✉ hcid.org@gmail.com
✉ Copyright@hcid.org